DataIlegalKasus/LANGSA - Warga gampong Simpang Wie kecamatan Langsa Timur, mengecam keras operator desa atas dugaan manipulasi data Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS). Dugaan ini muncul setelah kelima perangkat desa Simpang Wie dilaporkan menerima manfaat bantuan dari Kementerian Sosial melalui proses Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Dinas Sosial Kota Langsa.
Warga mempertanyakan mengapa operator desa tidak peka dalam mendata DTKS, khususnya untuk Program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) atau Program Keluarga Harapan (PKH). Mereka menduga adanya permainan sehingga perangkat desa menerima manfaat bantuan yang seharusnya diperuntukkan bagi warga yang membutuhkan.
"Apakah ada permainan di balik ini semua? Kami tidak terima dengan kelakuan operator SIKS desa yang diduga telah melakukan manipulasi data demi menguntungkan perangkat desa," kata warga Simpang Wie.
Warga merujuk pada Undang-Undang Republik Indonesia yang menjamin hak dan kewajiban warga negara. Mereka mendesak pemerintah Kota Langsa untuk segera melakukan proses hukum jika operator SIKS desa terbukti melakukan kesalahan.
Warga juga meminta keterbukaan informasi publik dan transparansi dalam pengelolaan program kesejahteraan sosial. Mereka akan melakukan laporan terkait dugaan ini jika tidak ditindaklanjuti oleh Dinas Sosial.
"Dinas Sosial harus segera turun tangan dan memberhentikan operator desa Simpang Wie jika terbukti melakukan manipulasi data," tegas warga.
Warga yakin bahwa operator desa tidak mungkin tidak mengetahui tentang manipulasi data ini, dan menduga bahwa operator desa telah bermain dengan perangkat desa, sehingga warga Gampong Simpang Wie merasa terzalimi oleh operator desa.
Selain itu, warga juga menambahkan bahwa kelakuan operator desa telah merugikan negara dengan dugaan kecurangan atau kesengajaan dalam proses pendataan tersebut.
Pihak media telah melakukan konfirmasi kepada pihak dinas terkait, namun dinas belum memberikan jawaban terkait kelima perangkat desa tersebut. Berita ini sampai ke meja redaksi pada Minggu, 20 Juli 2025, dan kami akan terus memantau perkembangan kasus ini.
TIM
Posting Komentar